Tamara Tyasmara Bersyukur atas Tuntutan Mati Yudha Arfandi: Sebuah Harapan Keadilan

Tamara Tyasmara Bersyukur atas Tuntutan Mati Yudha Arfandi: Sebuah Harapan Keadilan

investigasi.id-Dalam sebuah momen yang penuh emosi, Tamara Tyasmara mengungkapkan rasa syukurnya setelah mendengar tuntutan jaksa terhadap Yudha Arfandi, yang didakwa membunuh putranya, Raden Andante Khalif Pramudityo. Tuntutan pidana mati yang diajukan oleh jaksa dianggapnya sebagai langkah yang tepat dan setimpal dengan kejahatan yang dilakukan.

Tamara, meskipun tidak dapat hadir langsung di sidang karena kesibukan pekerjaan, merasakan beban berat yang sedikit terangkat dengan kabar tuntutan tersebut. “Alhamdulillah, sidangnya berjalan lancar. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jaksa penuntut umum, majelis hakim, dan tim kepolisian yang telah membantu proses ini,” ungkap Tamara saat diwawancarai oleh wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Harapannya kini tertuju pada keputusan hakim. Ia berharap hakim dapat memiliki penilaian yang sejalan dengan tuntutan jaksa. “Tinggal menunggu keputusan hakim, semoga hasilnya tetap sama dan sesuai dengan tuntutan,” tambahnya penuh harap. Menurut Tamara, tuntutan hukuman yang diajukan sudah sangat layak, mengingat kesedihan dan kehilangan yang dialaminya.

Ketika ditanya mengenai reaksi keluarga Yudha yang menolak tuntutan tersebut, Tamara menunjukkan sikap bijak. “Itu hak mereka untuk berpendapat. Namun, saya bersyukur jaksa penuntut telah bekerja keras. Sekarang, semua tergantung hakim sebagai wakil Tuhan di dunia ini,” jelasnya. Ia mengajak masyarakat untuk mendoakan agar proses hukum ini berjalan dengan adil.

Dalam konteks hukum, Yudha Arfandi dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana. Ia juga didakwa berdasarkan Pasal 76C jo Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak, yang melarang kekerasan terhadap anak. Dengan pengakuan bersalah atas tindakannya, di mana ia mengaku telah menenggelamkan Dante di kolam renang, Yudha kini menghadapi konsekuensi serius dari perbuatannya.

Proses hukum ini menjadi sorotan publik, mengingat kasus ini bukan hanya menyangkut keadilan untuk Tamara dan keluarganya, tetapi juga untuk perlindungan anak di masyarakat. Tamara berharap bahwa melalui kasus ini, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga anak-anak dan memberikan perlindungan yang tepat.

Sebagai penutup, Tamara Tyasmara mengajak semua pihak untuk mendoakan agar keadilan bisa ditegakkan dalam kasus ini. “Mari kita doakan agar semuanya berjalan lancar,” pungkasnya. Dalam perjuangannya, Tamara menunjukkan bahwa meskipun kehilangan yang dialaminya sangat mendalam, harapan akan keadilan tetap menyala dalam hatinya.